KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Ari Setia Wati
11114548
2ka30
1.
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi
atau communication berasal dari
bahasa Latin communis yang berarti
‘sama’. Communico, communication atau communicare yang berarti membuat sama ( make to common ). Secara
sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada
kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan lainnya.
Komunikasi
adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain”.
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi ( pesan, ide, gagasan ) dari satu
pihak kepada pihak lainnya.
Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, cara seperti ini disebut komunikasi dengan
bahasa nonverbal.
2.
Unsur-unsur dalam
komunikasi
Dalam
proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena merupakan suatu
bentuk kesatuan yang utuh, bila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi
tidak akan pernah terjadi. Unsur-unsur komunikasi yaitu :
a. Komunikator / pengirim / sender
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataan
kepada komunikan. Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita
dengan jelas, memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut, dan
meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik.
b. Komunikan / penerima / receiver
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan
oleh komunikator. Dalam proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab
untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.
c. Saluran / media / channel
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi
pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya. Pesan dapat berupa
kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat
digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon,
televise, fax, photo copy, email, sandi morse, semaphore, sms, dan lain sebagainya.
3.
Cara menyalurkan
ide melalui komunikasi
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan
solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun
si penerima berita (receiver).
4.
Hambatan
Komunikasi
Pada proses sebuah
komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan
dalam berkomunikasi. Beberapa hambatan komunikasi adalah :
a. Hambatan Sematik
Hambatan yang disebabkan oleh factor bahasa yang
digunakan oleh para pelaku komunikasi.
b. Hambatan Mekanik
Hambatan yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin
atau media lainnya.
c. Hambatan Antropologis
Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri
manusia.
d. Hambatan Psikologis
Hambatan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.
5.
Klasifikasi
Komunikasi
Dibawah
ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang ditinjau dari
beberapa segi, yakni sebagai berikut:
a.
Dari segi sifatnya
:
Ø Komunikasi Lisan : Komunikasi yang berlangsung lisan/
berbicara, co. presentasi
Ø Komunikasi Tertulis : Komunikasi melalui tulisan, co.
email
Ø Komunikasi Verbal : Komunikasi yang dibicarakan/
diungkapkan, co. curhat
Ø Komunikasi Non Verbal : Komunikasi yang tidak
dibicarakan, co. nerves
b.
Dari segi arahnya
:
Ø Komunikasi ke atas : Komunikasi dari bawahan ke atasan
Ø Komunikasi ke bawah : Komunikasi dari atasan ke
bawahan
Ø Komunikasi horizontal : Komunikasi ke sesame manusia/
setingkat
Ø Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa adanya timbal
balik
Ø Komunikasi dua arah : Komunikasi adanya timbal balik
c.
Dari segi menurut
lawannya :’
Ø Komunikasi satu lawan satu, contohnya berbicara
melalui telepon
Ø Komunikasi satu lawan banyak (kelompok), contohnya
kelompok satpam mengintrogasi maling
Ø Komunikasi lawan kelompok, contohnya debat partai
kelompok
d.
Dari segi menurut
keresmiannya :
Ø Komunikasi Formal : Komunikasi yang berlangsung resmi,
co. rapat pemegang saham
Ø Komunikasi Informal : Komunikasi yang tidak resmi, co.
berbicara dengan teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.